TOBA-Dana operasional para petugas kesehatan yang diperoleh dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang diperuntukkan untuk memperlancar dan meningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dimintai pimpinan Puskesmas Ajibata hingga 40 persen
Informasi pengutipan dana operasional petugas kesehatan puskesmas Ajibata tercetus dari salah seorang tokoh masyarakat saat berbincang-bingcang disebuah warung kopi di Desa Motung, Kabupaten Toba, Senin (19/02/2024) yang lalu
Menurut keterangannya, biaya operasional yang diterima petugas kesehatan setiap kali perjalanan Dinas ke lapangan memang katanya, ditransfer ke rekening masing-masing para petugas kesehatan sebesar 75000 dalam satu kali kunjungan lapangan, namum sebagian harus disetorkan kembali ke pimpinannya
Dalam satu bulan, para petugas kesehatan yang menjalankan program, bisa 10 kali kunjungan lapangan di kali 75000 per satu kali perjalanan Dinas, namun setelah dana operasional itu cair, informasinya 40 persen dari jumlah yang diterima diminta pimpinan mereka
"40 persen dana operasional (Dana Perjalanan Dinas) yang diterima mereka, katanay harus dikembalikan kepada pimpinan puskesmas, dan para petugas kesehatan itu pun terpaksa dengan berat hati mensetorkannya, kalau tidak, katanya mereka akan direkomendasikan untuk dipindahkan, ”sebutnya
Disampaikannya, selain pemotongan dana operasional, para petugas kesehatan itu juga dibebankan untuk membayar perbaikan air sebesar 100.000, ”terangnya sembari berharap kepada Bupati Toba memperhatikan nasib para petugas kesehatan
Kepala Puskesmas Ajibata Tiurminta Hutagaol, SKM ketika ditemui jurnalis Indonesiasatu.co.id, di Kantornya membantah telah melakukan pomotongan dana operasional (Dana Perjalan Dinas) para petugas kesehatan “itu tidak benar dan saya tidak pernah meminta dan menerima uang dari mereka
"Dana dana operasional (Dana Perjalanan Dinas) ditransfer langsung ke rekening masing-masing para petugas kesehatan, kemudian untuk perbaikan air, itu hasil kesepakatan bersama, karena pipanisasi di bangunan gedung baru ini rusak, ”kata Tiurminta Hutagaol, Jumat (23/02/2024) kemarin
Baca juga:
Gugatan Mahasiswa UKI Ditolak oleh MK
|
Tiurminta juga mengatakan, bahwa dirinya sudah berusaha agar Puskesmas Ajibata terakreditasi dengan baik, dan ia juga mengatakan dirinya sudah berusaha untuk memajukan Puskesmas Ajibata dengan mengeluarkan uang pribadi, ”katanya. (Karmel)